Halo bunda

Perkenalkan nama saya Dyah Istiningrum, biasa dipanggil ningrum Saya adalah seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah negeri di Jakarta, kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang saya menghadapi bayi yang sering menangis padahal barusan diberi asi.

Jadi ceritanya, ketika anak pertamaku si Adnan baru berumur 1 bulan dia sering banget nangis, tapi setelah saya susui dia langsung diam dan bobok kembali. Dan yang bikin aneh adalah itu sering terjadi dan dalam waktu yang relative singkat. Awalnya saya berpikiran positif aja, namanya juga bayi pasti sering minta minum karena dia belum boleh makan. Namun hal ini berlangsung hingga 1 bulan.

Hingga bulan ke 2 tiba jadwal imunisasi rotavirus ke rumah sakit. Dan ketika giliran si Adnan dipanggil masuk, saya dipersilahkan untuk menaruh Adnan ditimbangan, dan alangkah terkejutnya ketika melihat timbangan, berat badan Adnan hanya naik 400 gram dari bulan lalu. Padahal idealnya bayi umur 0-6 bulan kenaikan berat badan perbulannya adalah 560 – 800 gram perbulan. Setelah imunisasi selesai dan sesi konsultasi dengan dokter anak, dokter menyarankan saya untuk makan lebih banyak dan sering menyusui.

Dalam perjalanan pulang, saya langsung teringat kembali bahwa Adnan ini nenen nya sering banget tapi kenapa berat badannya naiknya tidak ideal ya. Setelah sampai rumah, saya ceritakan ke ibu saya hasil timbang berat badan si Adnan dan ibu bilang “Klau Cuma minum asi ya kurang rum, kamu dulu waktu bayi tak kasih asi dan pisang dihaluskan”. Mengetahui saran ibu seperti itu saya langsung bicara dalam hati “kan bahaya bu, bayi dibawah 6 bulan dikasih makanan, pencernaannya belum sempurna”.

Namun dari perkataan ibu itu justru saya jadi ingin tahu kualitas asi saya seperti apa sebenarnya. Lalu saya minta suami untuk membelikan alat pumping sekalian buat persiapan nyetok asip kalau sudah masuk kerja nanti.

Setelah dibelikan alat pumping dan sudah disterilkan, saya langsung coba untuk pumping. Dan ternyata ASI saya bening. Dari situ saya semakin khawatir karena kepikiran dengan nutrisi yang masuk ke Adnan pasti tidak berkualitas sehingga berat badannya tidak naik secara ideal.

Kemudian saya cerita kesuami “Mas, ASI ku kok bening ya, apa ini penyebab berat badan Adnan ga naik ideal ya?”, dengan muka yang sedikit kecewa mas Angga Cuma jawab “mungkin aja”. Tapi kami tidak putus asa, saya dan mas Angga makin focus untuk mencari informasi bagaimana caranya biar asi-ku bisa lebih berkualitas. Setelah beberapa hari mencari informasi, tibalah sore hari dimana mas Angga baru pulang kerja, tiba-tiba mas Angga mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Saya: “Apa itu mas?”

Mas Angga : “Ini madu dek”

Saya : “Buat apa mas?”

Mas Angga : “Jadi, kemarin mas cerita yang kamu alami ke Mbak Endah teman kantor mas, kemudian Mbak Endah langsung menyarankan untuk konsumsi Madu Honeymom, karena dia saat ini kan juga punya bayi dan dia konsumsi madu itu. Yaudah mas minta tolong untuk dipesenin entar tak ganti. Dan hari ini langsung dibawain 2 botol sama dia”

Saya : “Cara minumnya gimana mas?”

Mas Angga : “Minumnya sehari 1-2 sendok setelah makan”

Setelah 1 minggu konsumsi madu honeymom, saya coba untuk memeras lagi asi ku dan tak taruh di botol asi dan ternyata ada perbedaan. Yang tak rasain ASIKU lebih putih, kental dan juga makin lancar. Dan hasilnya frekuensi Adnan menangis tidak sesering sebelumnya, badannya juga terlihat lebih berisi.