Jangan biarkan si kecil menolak atau melepeh makanan, bila dibiarkan fatal akibatnya!!!
GTM alias Gerakan Tutup Mulut adalah fase anak menolak makan yang sangat umum dialami sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Padahal justru di usia inilah, asupan nutrisi yang berimbang sangat penting bagi tumbuh kembang anak.
Umumnya, penyebab GTM adalah inappropiate feeding practice, perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia. Pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair.

-Menutup rapat mulut saat disuapi
– Rewel dan pilih-pilih makanan
– Menyemburkan atau melepeh makanan
– Berat badan dan tinggi badan dibawah rata-rata
Memang sih, hampir semua anak pernah mengalami GTM, tapi GTM tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena GTM bisa menjadi awal mula dari stunting.
Nyatanya, saat ini banyak sekali balita Indonesia yang menderita stunting. Stunting tidak hanya berdampak pada berat badan dan tinggi badan yang kurang, malah dampaknya sangat berbahaya untuk kesehatan anak.
Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme. Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik sedini mungkin akan menurunkan kemampuan kognitif otak, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan, penyakit kritis, dan penyakit pembuluh darah. Bahaya banget kan..

Selama Si Kecil belum menginjak 2 tahun, Bunda masih harus berjuang untuk mencegah stunting. Bunda bisa melakukan pemantauan status gizi yang benar, tata laksana rujukan berjenjang hingga intervensi gizi. Karena setelah anak mencapai usia 2 tahun, maka kondisi stunting bersifat irreversible atau tidak dapat diperbaiki.